David Seaman ( inggris)
Dida (Brazil)
Biarpun Dida telah memenangkan Piala
Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional
bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden
yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan
terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di
pertandingan Liga Champions.
Oliver Kahn (German)
Iker Casillas (Spanyol)
Peter Schmeichel (Denmark)
Bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
José Luis Chilavert (Paraguay)
Claudio Taffarel (Brazil)
Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia
menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia
juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan
juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat
ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di
jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang
dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah
Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin
(Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).
Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga
Champions 2008 ( Chelsea vs Manchester United), ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu
penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga
telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti
yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling
banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan
akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya
sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang
berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three
Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di
dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di
Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil,
Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak
“Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat
menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi
yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh
bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental
melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola,
namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak
terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan
diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau
penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang
pernah ia saksikan.
Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas
dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat
kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para
pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam
karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya
menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk
penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan
pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya. ia juga telah menepis lebih dari 150 tendangan penalty.
Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti
kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu,
sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga
menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak
tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri
menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper
terbaik selama turnamen tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar